Sumber Daya Lahan dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

Sumber Daya Lahan dan Sistem Informasi Geografis SIG
Sumber: reliefweb.int

     Sistem Informasi Geografis (SIG) telah banyak digunakan dalam berbagai bidang kehidupan. Penggunaan SIG telah terbukti membantu dalam pengambilan keputusan, keputusan yang berbasis pada data keruangan (spatial data). Salah satu keputusan dalam penggunaan SIG adalah penentuan jenis peruntukan lahan berdasarkan pada informasi faktor-faktor lahan.
       Penggunaan SIG dalam evaluasi lahan terbukti paling sering ditemui dibandingkan dengan aplikasi pada bidang-bidang lainya. Namun demikian, patut diakui bahwa penggunaan SIG dalam evaluasi lahan masih kurang memperhatikan kesesuaian antara jenis komponen lahan yang dipilih dan bagaimana data tersebut seharusnya direpresentasikan dalam SIG. Hal ini secara potensial dapat meyebabkan ketidak akuratan dalam hasil analisis, sehingga hasil tersebut diragukan untuk pengambilan keputusan. Buku ini bertujuan untuk melakukan kajian dari berbagai pustaka terkait dengan penggunaan SIG untuk evaluasi lahan dengan memberikan penekanana utama pada kajian struktur data yang digunakan dalam evaluasi lahan, dan penerapan SIG untuk evaluasi lahan.

Karakteristik Lahan Dan Sistem Informasi Geografis
  • Sumber : technology.org

    Sumberdaya lahan mencakup dua kata yaitu: sumberdaya dan lahan. Sumberdaya dapat diartikan sebagai sesuatu benda/bahan yang dapat dieksploitasi dan dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sumberdaya dapat berkonotasi waktu, tempat dan ekonomi. Sedangkan lahan adalah bagian bentang alam (landscape) yang mencakup pengertian tanah, lingkungan fisik termasuk iklim, topografi/relief, hidrologi dan vegetasi yang menutupinya, yang semuanya secara potensial akan berpengaruh terhadap penggunaan Lahan.

Pendekatan Spasial dalam Proses Pengambilan Keputusan.
Peta merupakan gambaran spasial (keruangan) dari seluruh atau sebagian objek di permukaan bumi dalam bidang datar yang memunculkan informasi tertentu yang diinginkan dengan menggunakan skala dan sistem proyeksi tertentu. Di dalam peta mengandung informasi mengenai unsur-unsur alam dan buatan di permukaan bumi yang mudah dipahami oleh setiap orang. Bahkan segala jenis informasi dapat dimasukkan di dalam peta tematik sesuai dengan kebutuhan.

Penggunaan peta bergantung pada jenis petanya yaitu:
 i) peta timbul (3 dimensi) yang menggambarkan bentuk permukaan bumi yang sebenarnya pada
skala tertentu, misalnya peta relief,
ii) peta datar (2 dimensi) yang menggambarkan
permukaan bumi secara tegak lurus pada bidang datar, misalnya peta pada kertas,
iii) peta digital, peta yang datanya berupa file elektronik yang diolah dan disajikan menggunakan komputer.
       Peta digital dapat ditayangkan melalui monitor komputer atau layar televisi. Peta digital ini hadir seiring perkembangan teknologi komputer dan perlatan digital lainnya.Di era sekarang, kegiatan kartografi yang merupakan kegiatan pembuatan peta tidak dapat dilepaskan dari penggunaan teknologi komputer yang lebih dikenal sebagai Sistem Informasi Geografis (SIG). Teknologi kartografi telah berkembang sedemikian pesat dengan salah satunya adalah menggunakan metode delineasi dan tumpang tepat (overlay) secara tepat, cepat, dan akurat.
    Analisis citra satelit dan elevasi lahan sebagai variabel spasial mampu meningkatkan efisiensi kegiatan pemetaan sumberdaya lahan sehingga sangat membantu proses transfer pengetahuan dan pengambilan keputusan. Perkembangan teknologi komputer grafis maupun program analisis spasial mampu mendorong pemanfaatan teknologi tersebut secara luas dan memiliki dampak signifikan pada kehidupan manusia. Penggunaan teknologi spasial sangat membantu pengguna dalam kegiatan navigasi. Suatu objek akan dapat ditentukan posisinya terhadap permukaan bumi.       Demikian pula kondisi wilayah pada posisi tersebut maupun wilayah di sekitarnya dapat dengan mudah diidentifikasi. Integrasi teknologi spasial dalam sistem pengambilan keputusan akan sangat membantu pengguna secara lebih baik dalam memahami dan menganalisa wilayahnya sehingga keputusan yang diambil dapat lebih akurat dan memiliki nilai guna yang tinggi.

Penggunaan Teknologi Internet dalam Sistem Pengambilan Keputusan

       Internet adalah sistem jaringan komputer global yang saling berhubungan yang menggunakan standar Internet Protocol (IP), sering disebut sebagai Net. Jaringan ini terdiri dari jutaan IP milik pribadi, umum, akademik, bisnis, dan jaringan pemerintah, dari lokal hingga lingkup global, yang dihubungkan oleh sebuah sistem yang luas dari teknologi jaringan elektronik, nirkabel dan optik. GIS dapat bekerja berdasarkan sistem komputer yang data – datanya berasal dari survei dan juga observasi. Data yang diperoleh ini kemudian diolah dan dimanfaatkan untuk berbagai bidang salah satunya di bidang sumber daya alam. Kecanggihan teknologi menjadikan proses pengolahan data ini semakin cepat dan akurat. Kearutan data inilah yang akan dijadikan acuan dalam mengidentifikasi lahan dan berbagai sumber daya alam yang ada di Indonesia.
GIS sangat bermanfaat bagi pengololaan sumber daya alam terutama pada negara Inonesia yang dimana kesediaan sumber daya alamnya melimpah. Dalam GIS terdapat beberapa tahapan yaitu input, proses, dan output. Tahapan tersebut digunakan untuk memasukan atau mengetahui sebuah data yang akan di analisa, tahapan input, proses, dan output juga merupakan acuan dalam mengolah sumber daya alam terutama pada bidang pengolahan sumber daya alam, antara lain: bidang pertanian, bidang perikanan, kehutanan, dan pertambangan.
Beberapa contoh manfaat SIG dalam bidang sumber daya alam seperti :
  1. Untuk mengetahui persebaran sumber daya alam yang terdapat di Indonesia seperti minyak bumi, batu bara, emas, timah, nikel, dan jenis barang tambang lainnya.
  2. Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan di Indonesia. Beberapa kawasan lahan yang dianalisa diantaranya kawasan lahan potensial dan lahan kritis, kawasan hutan yang masih baik dan yang sudah rusak, kawasan lahan pertanian dan perkebunan, dan perubahan fungsi dan pemanfaatan lahan.
Daftar Pustaka
Atie, dkk. 2003. Sistem Informasi Geografi untuk Pengoptimalan Sumber Daya Alam. Center for International Forestry Research. Bogor.
Rachman, Ahcmad.2018. pengembangan SIG dan Sumber daya Lahan Pertanian. Balittanah.

Wijayanto.2013. Evaluasi Sumber daya lahan Pertanian. Universitas Negeri Jember.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)

DATUM GEODETIK DAN SISTEM KOORDINAT